Saatnya Kebangkitan Bagi Putra/Putri Daerah Untuk Berkarya

Tedong , Rambu Tuka' Dan Rambu Solo'


Tedong/Kerbau adalah hewan bernilai paling tinggi dalam budaya Toraja, salah satu etnis di Pulau Sulawesi. Kerbau yang dalam bahasa setempat disebut tedongatau karembau, memainkan peran sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat Toraja dan etnis lain yang tinggal di daerah sekitar Toraja. Selain menjadi hewan pekerja (membantu membajak sawah dan mengangkut barang), alat transaksi (misalnya dalam jual beli tanah, mahar, warisan), kerbau juga dipakai sebagai persembahan dalam upacara rambu solo’ dan rambu tuka’ masyarakat Toraja. Rambu tuka’ adalah upacara yang berkaitan dengan kehidupan seperti kelahiran, perkawinan, pesta panen, dan pesta sukacita. Ritus ini dilakukan saat matahari terbit hingga tengah hari dan berorientasi ke arah timur. Karena itu,rambu tuka’ dilaksanakan di sebelah timur tongkonan (rumah adat Toraja). Rambu solo’ merupakan upacara yang terkait dengan kematian. Ritus ini biasa dilaksanakan sore hari. Upacara yang umumnya berupa prosesi penguburan ini dilaksanakan di sebelah barat tongkonan.
Kerbau Belang Jantan Sebagai Persembahan Upacara , Tidak semua kerbau bisa dipakai dalam upacara. Hanya kerbau belang jantan yang bernilai tinggi dan bisa dikorbankan sebagai persembahan dalam upacara adat pemakaman masyarakat Toraja. Kerbau belang ini merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di Toraja. Disebut kerbau belang karena kulitnya berwarna kombinasi merah muda/albino dan hitam/kelabu. Oleh masyarakat Toraja, kerbau ini dipercaya sebagai kendaraan arwah menuju puya (surga). Karena itu, semakin bagus kerbau belang dan semakin banyak jumlah yang dipotong, akan semakin baik dan aman kehidupan orang yang meninggal di akhirat. 

0 komentar:

Sedikit Info Tentang Saya